Saat gerbang senja

puisi saat gerbang senja
Saat gerbang senja belum bergeser ke gerbang malam
Rintik hujan mulai membasahi bumi
Semilir uap dingin jadi saksi bisu akan detik itu
Detik, pertanda digerbang senja akan ada duka
Duka yang datang dan membias tak berujung

Nyatanya tak lama
Dari ketermenungan jiwa
Dari bilik hati yang termanggu
Kabar bahwa kau memilih
Memilih, membawa hatimu pergi
Tak ada petir walau hujan menyimbah ruah
Namun, gemuruh dirongga dada mampu menghancurkan karang ketegaranku

Keping-keping luruh berbaur dengan airmata dan rinai hujan
Selamat tinggal, sebaris warkah
Membuatku kehilangan separuh nyawa
Membaringkanku ketitik kebisuan

Dalam terali pesakitan yang teramat jauh
Antara sadar yang masih terjaga
Antara gelap yang membius jiwa
Pandanganku kabur menatap
Menatap, bayang punggungmu yang menjauh
Menjauh, meninggalkan jejak
perlahan membatu dikelokan senja
Dan engkau menghilang
Bersama itu pula seluruh asaku kembali
Menguap samar pudar
Lalu menghilang kelangit kelam
Di saat gerbang senja tertutup malam…

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Saat gerbang senja"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Belum punya wallet ⇩⇩?

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Ayo daftar Pi sudah fase 3 lho! harga bisa meroket, buruan daftar ⬇⬇⬇
minepi.com - Cloud mining cryptocurrency

Artiku Indonesia Blogger