Doa untuk kedamaian hati
7:43 PM
Add Comment
Doa untuk kedamaian hati
Dengan Bismillah Doa dibuka
Curahan hati yang sedang duka
Mengingat iman sedang terluka
Takut hamba pada neraka
Hamba-Mu ini bergelimang dosa
Hanya menangis yang aku bisa
Terkadang hampir berputus asa
Ampuni hamba, wahai yang Maha Perkasa
Bukanlah takdir yang hamba ratap
Tetapi diri yang tiada mantap
Imanpun kadang goyah dan tetap
Terkadang lalai sampai tersilap.
Diri hamba-Mu sangatlah rapuh
Terhadap Engkau belumlah patuh
Dicoba sedikit merasa rusuh
Dicoba banyak imanpun runtuh
Hati kecil telah berkata
Ketika maksiat didepan mata
Ketika suka dengan yang cinta
Benteng di badan menjadi patah
Bukannya hamba tidak menyesal
Terhadap diri yang masih bebal
Terhadap nafsu yang masih nakal
Ya Allah, sungguh sedikit hamba punya bekal.
Kala bertemu orang yang tekun
Betapa ingin hamba dituntun
Supaya tak lagi imanku turun
Senangi sunnah lengkapi rukun
Tapi mengapa diriku lemah
Serasa diri tiada himmah
Ibadah yang ada rasa percuma
Karena mengulang dosa yang sama
Ingin hamba sujud tiarap
Bermohon hamba sambil meratap
Iman didiri jagalah tetap
Istiqamahlah hamba bersikap.
Ketika umur sudah bertambah
Maksiat diri belum berubah
Terhadap goda tak juga tabah
Terhadap Allah kurang menyembah
Beratnya hidup dizaman ini
Maksiat ada disana sini
Karena si rina atau si rini
Atapun si Dana juga si Deni
Godaan syahwat yang paling besar
Karena cinta kami kesasar
Mengumbar nafsu yang paling liar
Terjerambat ke sumur yang tanpa dasar.
Berikanlah kedamaian hati
Betapa sering hati merintih
Melihat rambut telah memutih
Ibadah wajib masih tertatih
Senang maksiat diri pun masih
Kepada Engkau hamba meminta
Bimbinglah hamba sepenuh cinta
Agar mata tak lagi buta
Kelak dikubur tiada terlunta
Wahai Ilahi yang Maha Ghafur
Menangis hamba sujud tersunggur
Ampuni hamba yang tak bersyukur
Atas nikmat-Mu yang tak terukur.
Mata hamba pun mulai rabun
Tubuh menggigil dinginnya embun
Saat gemetar ingin dituntun
Menangis hamba wahai yang Maha Pengampun
Ibadah hamba sangat sedikit
Dihati hamba penuh penyakit
Marah ketika dicoba sakit
Ya Allah, ampuni hamba di hari Bangkit
Hamba memohon sambil berbisik
Ampuni hamba yang banyak menghardik
Marah ke anak tidak mendidik
Dunia hanya yang selalu dibidik.
Waktu hamba tinggal sedikit
Tubuh yang rapuh banyak penyakit
Dosa ditanggung sebesar bukit
Sungguh ya Allah, siksa kubur-Mu sakit
Hamba-Mu ini ingin bertaubat
Sifat yang liar bercampur jahat
Atas prilaku yang sering bejat
Pada-Mu jua hamba berhajat
Betapa ingin hamba meraung
Sesali dosa sebesar gunung
Takuti siksa yang tak tertanggung
Ya Allah, jadikan hamba orang beruntung.
Doa untuk kedamaian hati
Didalam sunyi hamba menggigil
Takutkan bila Engkau memanggil
Malaikat datang nyawa diambil
Sungguh nyali hamba sangat kecil
Terbayang mereka yang telah dahulu
Dikubur orang jauh dihulu
Tiada pembela seperti dulu
Ketika pejabat atau penghulu
Dikubur kelak dimakan ulat
Mata yang indah terjulat-julat
Runtuhlah daging setiap kerat
Tinggallah tulang tiada urat
Tak sanggup hamba lanjutkan syair
Airmata pun mulai mengalir
Hanyalah doa yang bisa ku ukir
Ampuni hamba Ya Allah di Yaumil Akhir.
Dengan Bismillah Doa dibuka
Curahan hati yang sedang duka
Mengingat iman sedang terluka
Takut hamba pada neraka
Hamba-Mu ini bergelimang dosa
Hanya menangis yang aku bisa
Terkadang hampir berputus asa
Ampuni hamba, wahai yang Maha Perkasa
Bukanlah takdir yang hamba ratap
Tetapi diri yang tiada mantap
Imanpun kadang goyah dan tetap
Terkadang lalai sampai tersilap.
Diri hamba-Mu sangatlah rapuh
Terhadap Engkau belumlah patuh
Dicoba sedikit merasa rusuh
Dicoba banyak imanpun runtuh
Hati kecil telah berkata
Ketika maksiat didepan mata
Ketika suka dengan yang cinta
Benteng di badan menjadi patah
Bukannya hamba tidak menyesal
Terhadap diri yang masih bebal
Terhadap nafsu yang masih nakal
Ya Allah, sungguh sedikit hamba punya bekal.
Kala bertemu orang yang tekun
Betapa ingin hamba dituntun
Supaya tak lagi imanku turun
Senangi sunnah lengkapi rukun
Tapi mengapa diriku lemah
Serasa diri tiada himmah
Ibadah yang ada rasa percuma
Karena mengulang dosa yang sama
Ingin hamba sujud tiarap
Bermohon hamba sambil meratap
Iman didiri jagalah tetap
Istiqamahlah hamba bersikap.
Ketika umur sudah bertambah
Maksiat diri belum berubah
Terhadap goda tak juga tabah
Terhadap Allah kurang menyembah
Beratnya hidup dizaman ini
Maksiat ada disana sini
Karena si rina atau si rini
Atapun si Dana juga si Deni
Godaan syahwat yang paling besar
Karena cinta kami kesasar
Mengumbar nafsu yang paling liar
Terjerambat ke sumur yang tanpa dasar.
Berikanlah kedamaian hati
Betapa sering hati merintih
Melihat rambut telah memutih
Ibadah wajib masih tertatih
Senang maksiat diri pun masih
Kepada Engkau hamba meminta
Bimbinglah hamba sepenuh cinta
Agar mata tak lagi buta
Kelak dikubur tiada terlunta
Wahai Ilahi yang Maha Ghafur
Menangis hamba sujud tersunggur
Ampuni hamba yang tak bersyukur
Atas nikmat-Mu yang tak terukur.
Mata hamba pun mulai rabun
Tubuh menggigil dinginnya embun
Saat gemetar ingin dituntun
Menangis hamba wahai yang Maha Pengampun
Ibadah hamba sangat sedikit
Dihati hamba penuh penyakit
Marah ketika dicoba sakit
Ya Allah, ampuni hamba di hari Bangkit
Hamba memohon sambil berbisik
Ampuni hamba yang banyak menghardik
Marah ke anak tidak mendidik
Dunia hanya yang selalu dibidik.
Waktu hamba tinggal sedikit
Tubuh yang rapuh banyak penyakit
Dosa ditanggung sebesar bukit
Sungguh ya Allah, siksa kubur-Mu sakit
Hamba-Mu ini ingin bertaubat
Sifat yang liar bercampur jahat
Atas prilaku yang sering bejat
Pada-Mu jua hamba berhajat
Betapa ingin hamba meraung
Sesali dosa sebesar gunung
Takuti siksa yang tak tertanggung
Ya Allah, jadikan hamba orang beruntung.
Doa untuk kedamaian hati
Didalam sunyi hamba menggigil
Takutkan bila Engkau memanggil
Malaikat datang nyawa diambil
Sungguh nyali hamba sangat kecil
Terbayang mereka yang telah dahulu
Dikubur orang jauh dihulu
Tiada pembela seperti dulu
Ketika pejabat atau penghulu
Dikubur kelak dimakan ulat
Mata yang indah terjulat-julat
Runtuhlah daging setiap kerat
Tinggallah tulang tiada urat
Tak sanggup hamba lanjutkan syair
Airmata pun mulai mengalir
Hanyalah doa yang bisa ku ukir
Ampuni hamba Ya Allah di Yaumil Akhir.
0 Response to "Doa untuk kedamaian hati"
Post a Comment