Aku dengan segala kekuranganku
9:20 PM
Add Comment
Aku dengan segala kekuranganku adakah orang akan bertanya akan aku, ketika aku tak pernah menulis kata-kataku? adakah orang akan mencari namaku ketika aku tak pernah meninggalkan kesan yang begitu mendalam?. Aku adalah diriku, diriku mustahil adalah dirimu, setiap kata-kataku menyatu dengan hatiku yang tertuliskan dilubuk hati terdalam.
Aku dengan segala kekuranganku adakah terlupakan oleh sang waktu?, adakah orang pernah menerima aku berbeda? dan menjadikanku yang tak telupa. Adakah aku dan kata-kataku di jadikan kenangan? ketika jiwa dan ragaku bebeda tujuan, mungkin aku kan berlalu dengan sendiriku dengan membawa satu mimpi ke lain duniaku, dan saat aku terbangun dari tidur panjangku mungkin aku bukanlah aku dan mungkin aku hanya sepengal kisah yang tertinggalkan oleh waktu.
Aku dengan segala kekuranganku mencoba memahami bahwa hidup ini hanya sebuah rangkaian aksi yang berkesinambungan, sebuah rangkaian cerita yang tak pernah dirumuskan ataupun ditulis secara nyata, dan hidup ini hanya sebuah rutinitas kompleks yang dibentuk oleh keinginan, harapan dan juga pemberontakan.
Aku dengan segala kekuranganku mencoba tuk bercermin dari kepribadian orang-orang yang tak pernah memikirkan suatu tujuan. Mereka menghadapi masa depan yang tenang tanpa ada sebuah asa yang berarti, bersikap seolah-olah hidup ini telah memiliki skenario yang pasti, seolah-olah mereka lupa akan jaminan perubahan yang dijanjikan kepada mereka apabila mereka berusaha menemukan arti kehidupan yang lebih baik. Namun dengan segala kekuranganku tak pernah melihat sebuah gemerlapnya hidup yang seharusnya tercermin dari paras wajah mereka dan akupun tak menemukan kualitas hidup yang ku cari dari mereka.
Sebuah ideologi kuno dan budaya turunan yang sangat bertentangan dengan sejengkal ilmu yang kumiliki, sebuah pemberontakan minoritas yang muncul dari hati kecil yang selalu mendambakan arti perjalanan jiwa yang lemah. Mungkinkah keberanian untuk berbeda ini tak beralasan, dan apakah hanya sebuah ledakan tak berarti yang muncul karena hormon yang sedang bergejolak, atau mungkin juga sebuah bukti bahwa hanya sebagian kecil manusia yang kuat dan berkeinginan untuk mencari realitas demi membuktikan bahwa skenario hidup yang selama ini dianggap kompleks dan rumit merupakan sebuah garis lurus fleksibel yang dapat dibentuk apabila kita berkehendak dan mencoba merubah bentuknya agar dapat menyuarakan sedikit senyuman yang berarti.
Aku dengan segala kekuranganku merasa perjalanan ini sangat membingungkan dan mungkin bisa membuat aku tersesat dan terlalu jauh tuk melangkah, karena aku takut otak kecil ini tak kuasa mengolah semua kerancuan pengertian yang selama ini menuntun kemudi hati, karena aku takut punggung ini tak dapat menemukan dinding sandaran untuk menopang letihnya, dan karena aku takut akan kenyataan bahwa manusia itu sebenarnya hanyalah sebuah bentuk ketidakmampuan dengan sifat arogan yang berlebihan.
Aku dengan segala kekuranganku adakah terlupakan oleh sang waktu?, adakah orang pernah menerima aku berbeda? dan menjadikanku yang tak telupa. Adakah aku dan kata-kataku di jadikan kenangan? ketika jiwa dan ragaku bebeda tujuan, mungkin aku kan berlalu dengan sendiriku dengan membawa satu mimpi ke lain duniaku, dan saat aku terbangun dari tidur panjangku mungkin aku bukanlah aku dan mungkin aku hanya sepengal kisah yang tertinggalkan oleh waktu.
Aku dengan segala kekuranganku mencoba memahami bahwa hidup ini hanya sebuah rangkaian aksi yang berkesinambungan, sebuah rangkaian cerita yang tak pernah dirumuskan ataupun ditulis secara nyata, dan hidup ini hanya sebuah rutinitas kompleks yang dibentuk oleh keinginan, harapan dan juga pemberontakan.
Aku dengan segala kekuranganku mencoba tuk bercermin dari kepribadian orang-orang yang tak pernah memikirkan suatu tujuan. Mereka menghadapi masa depan yang tenang tanpa ada sebuah asa yang berarti, bersikap seolah-olah hidup ini telah memiliki skenario yang pasti, seolah-olah mereka lupa akan jaminan perubahan yang dijanjikan kepada mereka apabila mereka berusaha menemukan arti kehidupan yang lebih baik. Namun dengan segala kekuranganku tak pernah melihat sebuah gemerlapnya hidup yang seharusnya tercermin dari paras wajah mereka dan akupun tak menemukan kualitas hidup yang ku cari dari mereka.
Sebuah ideologi kuno dan budaya turunan yang sangat bertentangan dengan sejengkal ilmu yang kumiliki, sebuah pemberontakan minoritas yang muncul dari hati kecil yang selalu mendambakan arti perjalanan jiwa yang lemah. Mungkinkah keberanian untuk berbeda ini tak beralasan, dan apakah hanya sebuah ledakan tak berarti yang muncul karena hormon yang sedang bergejolak, atau mungkin juga sebuah bukti bahwa hanya sebagian kecil manusia yang kuat dan berkeinginan untuk mencari realitas demi membuktikan bahwa skenario hidup yang selama ini dianggap kompleks dan rumit merupakan sebuah garis lurus fleksibel yang dapat dibentuk apabila kita berkehendak dan mencoba merubah bentuknya agar dapat menyuarakan sedikit senyuman yang berarti.
Aku dengan segala kekuranganku merasa perjalanan ini sangat membingungkan dan mungkin bisa membuat aku tersesat dan terlalu jauh tuk melangkah, karena aku takut otak kecil ini tak kuasa mengolah semua kerancuan pengertian yang selama ini menuntun kemudi hati, karena aku takut punggung ini tak dapat menemukan dinding sandaran untuk menopang letihnya, dan karena aku takut akan kenyataan bahwa manusia itu sebenarnya hanyalah sebuah bentuk ketidakmampuan dengan sifat arogan yang berlebihan.
0 Response to "Aku dengan segala kekuranganku"
Post a Comment